Kisah Gagak dan Ayam Hutan


๐Ÿcerpen Devi Khofifatur Rizqi

     Seekor burung gagak terbang hinggap di puncak sebuah pohon. Saat memandang ke bawah, ia melihat sekumpulan ayam hutan yang sedang bekerja dengan giat. Tak disangka, burung gagak itu sedang berada di kerajaan ayam hutan. Saat ingin melihat lebih jelas, dahan pohon yang dihinggapi burung gagak pun patah dan akhirnya ia terjatuh.
     “Bruukk..!!”
     Mendengar suara itu, semua ayam yang sedang sibuk bekerja langsung kaget dan mencari apa yang sebenarnya jatuh. Ternyata seekor burung gagak hitam.
     “Apa yang kau lakukan disini, wahai gagak?” Tanya seekor ayam dengan penasaran.
     “Aku hanya ingin melihat apa yang kalian kerjakan disini.” Jawab gagak dengan sedikit merintih.
     Burung gagak merasa kesakitan setelah jatuh dari dahan yang rapuh itu. Dan kaki burung gagak itu patah. Dengan hati yang senang, ayam-ayam hutan di kerajaan itu membantu burung gagak dan mengobati kakinya hingga sembuh sesuai perintah dari sang raja ayam.
     Setelah kaki burung gagak sembuh, tanpa berpikir panjang, ia  pun membalas budi ayam hutan di kerajaan itu. Dengan kecerdasan dan kepintarannya, burung gagak membantu membuatkan rumah yang tidak mudah rusak bagi para ayam.
     Enam bulan berlalu. Kehidupan gagak dan ayam hutan di kerajaan itu semakin harmonis. Tetapi muncul pemikiran licik dari sang gagak. Ia sangat ingin menguasai kerajaan ayam itu sehingga menjadi kerajaan burung gagak.
     “Hai ayam hutan, kini pemimpin kalian sudah meninggal lima bulan yang lalu. Dan kerajaan ini kekosongan kekuasaan. Bagaimana jika aku yang menggantikan raja kalian yang sudah tiada itu?” Seru sang gagak kepada para ayam hutan.
    Ayam-ayam hutan di kerajaan itu pun merundingkan permintaan dari sang gagak. Karena sang gagak juga cerdas, pandai, selain itu juga bertanggung jawab dan baik hati, akhirnya ayam hutan di kerajaan itu menyetujui permintaan sang gagak untuk menjadi raja di kerajaannya.
     Ternyata apa yang diperoleh para ayam di kerajaan itu tidak sesuai dengan harapannya. Raja gagak kini bersikap semena-mena. Ditambah lagi kawanan gagak yang lain pun mendiami kerajaan itu.
     Ayam hutan yang awalnya tinggal di kerajaan itu akhirnya tidak betah atas perlakuan raja gagak yang dibatas kewajaran. Ia membiarkan para ayam kelaparan dan terus dituntut untuk bekerja. Oleh karena itu, ayam hutan yang semula menjadi pemilik di kerajaan itu pergi meninggalkan tempat tinggalnya.
     “Aku menang, aku telah merebut kerajaan ayam. Dan sekarang aku lah penguasa di kerajaan ini. Dan tidak ada yang bisa mengalahkan burung gagak” Ujar raja gagak dengan suara lantang diatas kekuasaannya.
     Sorak sorai gemuruh rasa senang dari kawanan gagak lain pun membuat ramai suasana kerajaan. Dan kini kerajaan ayam itu telah berubah menjadi kerajaan gagak. Namun sayangnya, kerajaan gagak itu berdiri atas keserakahan dan perebutan paksa dari para ayam hutan.

Magelang, 22 November 2018

Komentar

  1. bagus ceritanya. ada pesan yg tersirat. ditunggu cerita yg lebih menarik lagii

    BalasHapus
  2. bagus ceritanya. ada pesan yg tersirat. ditunggu cerita yg lebih menarik lagii

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwk makasih.. ditunggu aja ya.. nanti ada kisah yang lebih seru. ๐Ÿ˜

      Hapus
  3. keren dev.. tapi kok ayam gak menang gitu wkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo ayam menang itu udah biasa mbak.. makanya gagak dulu yang menang. Wkwkw

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer