Langsung ke konten utama

Postingan

Unggulan

Karena Sebuah Wabah

(gambar diambil dari kontan.image) “Kalau saya terus-terusan mengikuti anjuran pemerintah, ya anak-istri saya tidak bisa makan pak!” Begitulah protes seorang lelaki berumur empat puluh tahun kala pihak pemerintah desa mensosialisasikan bahaya pandemi covid-19 melalui mobil sambil berkeliling. Hampir satu bulan sejak adanya aturan pemerintah terkait pandemi covid-19 ini menganjurkan warganya agar tetap di rumah saja. Akan tetapi, aturan tersebut tidak berlaku di kampungku. Di sini orang-orang masih beraktivitas laiknya hari-hari biasa sebelum adanya wabah tersebut. Anak-anak usia sekolah pun masih asik bermain dan tertawa riang. Ibu-ibu yang masih memiliki anak balita juga masih senang ngobrol dan tertawa bersama. Seperti tidak ada rasa takut dengan penyerangan virus itu. Pernah suatu hari, saat aku mengerjakan tugas kuliah di ruang tamu. Aku mendengar percakapan orang-orang kampung yang sedang istirahat dari kerja baktinya mengecor jalanan depan rumah. Ada yan

Postingan Terbaru

Puisi: Menjelang Tahun Baru

Mahasiswa dan Kampus

Mbah Seman

Namaku Kirana

Takbiran di Kampung

IP Ku yang Membanggakan

Kita Tahu Apa Itu Yang Hilang

LAKI-LAKI BUNGA TULIP

Seputar Ulang Tahun

Pada Suatu Pagi